Always Learn for Better Life: Jalan-jalan di South Africa Episode 1 : Cape Town part 4

Monday, 4 November 2013

Jalan-jalan di South Africa Episode 1 : Cape Town part 4

Hari ke tiga...Hari yang puncak menurut kita. Soalnya hari ini kita mau ke icon nya Cape Town. Apalagi kalo bukan Table Mountain. Soooooo excited... :D :D :D :D Hampir di semua tukang pernak-pernik oleh-oleh, ya itu gantungan kunci, piring, gelas, magnet, semuanya pasti ada bentuk Table Mountain. Jadi gak berlebihan kalo saya bilang, belum ke Cape Town kalau belum ke Table Mountain hihihi...


Table Mountain 
Sebenernya apa sih Table Mountain itu? Table Mountain itu gunung tertinggi di Cape Town yang puncaknya flat (rata). Jadi dari kejauhan seperti meja bentukannya. Dari puncak Table Mountain, kita bisa melihat seluruh kota Cape Town. Pemandangan yang paling dahsyatnya yaitu melihat lautan yang luas dari puncak gunung yang bahkan terkadang ada awan lewatnya. Keren gak tuh...Seperti saya bilang di postingan sebelumnya, Cape Town itu adalah kota yang berada diantara kaki gunung dan pinggir pantai. Jadi begitu kita naik ke puncak nya, dijamin pasti menganga karena keindahannya, Subhanallah...
Salah satu teman kami pergi ke Cape Town, tapi tidak mengunjungi Table Mountain. Ketika saya bertanya kenapa tidak mampir ke Table Mountain, jawabannya "mau ngapain juga di atas sana? Paling cuma liat pemandangan, gak seru". Lah... Yang menarik dari Cape Town itu kan pemandangannya, kenapa harus rugi ngeliat pemandangan indah? Lagian mereka belum pernah naik, jadi tau dari mana gak serunya? hehehehe... Yaaa...tapi kan pendapat orang beda-beda yah. Kalau menurut kami sih, naik ke puncak Table Mountain adalah salah satu tujuan wisata WAJIB di Cape Town hehehe...
Naik ke puncak? Maksudnya hiking? hehehehe... Bagi petualang sejati, bisa juga tuh hiking ke atas Table Mountain. Cukup banyak juga tuh bule-bule yang hiking, walopun gak semuanya nyampe puncak yah hehehehe... Tapi buat yang ingin sampai ke puncak dengan sesegera mungkin, bisa naik Aerial Cableway. Yaitu sejenis kereta gantung yang mengantarkan kita hingga ke puncak gunung. Jadi nanti kita naik kereta gantung berukuran besar, yang bisa diisi oleh puluhan orang, tapi tepatnya bisa diisi berapa orang lupa. Di dalam kereta gantung itu, kita tidak duduk, tapi berdiri. Jangan takut naik cableway ini, karena pas majunya aja gak kerasa ko hehehe... Yang bikin kita kaget dan terkagum-kagum adalah ketika lantai kereta gantung itu berputar 360 derajat (maklum ndeso hahaha...). Jadi semua orang dijamin gakan kelewat ngeliat pemandangan indah hingga kita sampai ke puncak nanti. Masih di kereta gantung aja, jumlah jepretan foto dijamin deh dah menumpuk hehehe...
Menyusuri parkiran
Untuk naik cableway ini tentunya tidak gratis. Tapi aerial cableway ini termasuk salah satu tujuan wisata yang tiketnya lebih murah jika beli online. Keuntungan lainnya dari beli online ini adalah kita tidak perlu mengantri. Waktu kita kesana, kita sampai di daerah Table Mountainnya kurang lebih jam9 pagi. Perasaan kita sih kita yang paling rajin, secara biasanya bule bangun siang. Ternyata pas nyampe sana, parkiran sudah mengular. Susah banget cari parkir. Akhirnya dari tempat kita parkir sampai ke gate masuknya aja, kita serasa dah hiking duluan hehehehe... Mungkin karena Table Mountain ini tempat wisata favorit juga kali yah. Jadi paling rame, orang datang ke Table Mountain pagi-pagi (jam 8, pas buka) dan menjelang sunsets. Kita bisa liat sunsets dari atas gunung looohh... Romantis abiiiiisssss.... Jadwal kereta pertama yang naik paling pagi sih jam 8 pagi, tapi jadwal terakhir kereta turun bervariasi. Tergantung musim dan cuaca juga. Jadwalnya bisa dilihat disini.
Masih di jalan, tapi lautan luas sudah terlihat
Antrian menuju cableway ini memang mengular. kita antri di lantai bawah, menuju cableway yang ada di lantai atas. Jadi antrian pertama menuju lift buat naik (gak ada tangga yah hehehe..) Kemudian kita mengantri lagi buat naik ke cableway. Di awal antrian, kita di foto-foto dulu sama tukang foto resmi dari Aerial Cableway. Tapi ya ujung-ujungnya nanti pas turun di tanya lagi, mo ditebus apa gak fotonya hehehe... Balik lagi ke soal antrian. Walaupun antriannya panjang mengular, jangan khawatir antri hingga berjam-jam seperti di dufan yah hehehe... Maju antriannya lumayan cepet ko. Soalnya cableway nya ada 2 dan masing-masing cableway juga kan bisa memuat puluhan orang. Saran saya adalah bawa bekal minum yah. Karena selama mengantri gak ada tuh yang teriak- teriak "yang haus..yang haus.. akua mijon" hehehe.. (teteeeeppp).
Aerial Cableway
Sesampai nya di atas, kita langsung disambut oleh toko yang jual pernak-pernik oleh-oleh. Tapi jangan kalap belanja dulu yah, soalnya puncak Table Mountain ini luaaassss banget. Dan kita butuh tenaga ekstra buat nyusurin semua wilayahnya. Kan gak lucu kalo kita hiking sambil bawa-bawa kantong kresek hehehehe...
Di puncak Table Mountain, anginnya kenceng banget. Tergantung cuaca juga sih. Mungkin karena kita dateng pas musim gugur juga kali yah, jadi udaranya lebih dingin. Saran saya, bawalah jaket. Karena di musim apapun juga, di puncak gunung tetep aja dingin.
Begitu keluar dari bangunan tempat berhentinya cable way, langsung deh kita disuguhi oleh pemandangan yang breathtaking  banget. Langsung deh mengucap Subhanallah...indah bangeett...Kita diatas gunung dan memandang lautan luas yang sepertinya tidak berujung. Seumur-umur baru deh ngeliat pemandangan seperti ini.


Nulis postingan ini, rasanya pengen banget masukin semua foto hehehe... Karena walopun tukang foto di keluarga kita ini masih amatiran, tapi dengan pemandangan yang super indah, hasil fotonya seperti gambar-gambar pemandangan yang biasa muncul di kartu pos hehe... Di berbagai sisi semuanya indaaaaahhh banget. Bener-bener gak nyesel deh dateng ke sini.
Setelah lelah keliling-keliling puncak Table Mountain (sebenernya sih kita gak kekelilingin semuanya, abis luas banget, AL nya keburu cape deh hehehe...), kita bisa istirahat di bangku-bangku yang memang cukup banyak tersedia. Buat yang laper atau haus, jangan khawatir, karena disini juga ada cafe yang menyediakan makanan ringan dan semi berat (maksudnya kalo sejenis nasi timbel sih gada hehehe...). Tapi sayangnya cafe ini tidak halal. Jadi buat yang muslim seperti kami, paling cuma bisa beli minuman, roti atau makanan kemasan yang memang sudah berlabel halal. Buat yang mau kesini, boleh juga tuh bawa bekel sendiri. Tempat duduk dan meja sih banyak tersedia. Lumayan juga bisa menghemat hehehe...

Suasana di puncak Table Mountain

Toko souvenir di puncak Table Mountain
Dari puncak Table Mountain, kita bahkan bisa melihat beberapa tujuan wisata menarik lainnya di Cape Town, seperti Lion's Head, Robben Island dan Signal Hill. Sayang, kami tidak sempat untuk datang ke tiga tempat itu. Alasannya, tentu saja karena waktu liburan kami yang cukup singkat, hanya 5 hari. Tapi sepertinya sih kalau untuk menikmati keindahan alam di Cape Town 2 minggu juga kita gak akan bosen deh hehehe...
Lion's Head dari puncak Table Mountain
Seharian di Table Mountain, rasanya waktu berlalu dengan cepat. Menjelang sore, kami memutuskan untuk turun gunung (kaya pertapa aja hehehe...) karena kami belum makan siang. Well...udah sih makan roti dan camilan lainnya, tapi kan berdasarkan prinsip ke Indonesia-an, kalo belum makan nasi ya bilangnya belum makan hehehe... Berat banget kaki melangkah menuju cableway. Semoga lain kali kami bisa menikmati keindahan alam seperti ini lagi.
Turun gunung, kami pun langsung mencari makan tentunya. Kalau kata orang sunda, kami ini sudah salatri alias kelaparan hahahaha.... Selesai makan, kami pun kembali ke hotel untuk shalat dan beristirahat sejenak. Setelah itu, kami pun memutuskan untuk mencari pantai. Sejak kami sampai di Cape Town, kami belum sekalipun bermain ombak di pantai. Cari pantai....

Clifton Beach 
Saya pernah jelaskan sebelumnya, bahwa di area hotel kami pantai nya merupakan pantai karang. Jadi kami tidak bisa bermain ombak di di pantai dekat hotel. Tapi sewaktu kami di puncak Table Mountain, kami melihat ada pantai pasir putih. Langsung lah kami mencari tahu dimana itu letaknya. Karena sepertinya ko tidak terlalu jauh. Entah karena kami di atas gunung, jadi terlihat dekat yah hehehe... 
Senja di Clifton Beach

Background vila-vila pribadi di Clifton Beach

Berbekal GPS, kami menemukan daerah pantai pasir putih. Nama daerahnya Clifton Beach. Tidak seperti di daerah pusat kota Cape Town, villa-villa di daerah ini berada langsung di pinggir pantai. Tapi ternyata...harganya juga yuuuu...langsung bikin dompet tipis hehehe...Kami mengelilingi daerah ini, tapi tidak menemukan pantai yang bisa di datangi oleh umum seperti kami. Hampir putus asa juga, karena matahari sudah menjelang tenggelam. Akhirnya kami menemukan satu tempat yang sepertinya tempat parkir. Kami coba berhenti di situ dan kemudian menemukan jalan sempit yang seperti gang. Ya kami coba saja masuk ke jalan kecil itu. Kami harus menuruni puluhan anak tangga. Lumayan juga buat olahraga. Tapi akhirnya kami tak kecewa, karena ketemu juga pantai indahnya.... 
AL kegirangan bermain dengan ombak

Sang fotografer mau ikutan eksist di foto :p

Clifton beach ini merupakan pantai pasir putih. Super bersih bangeeeettt.... Ngomong-ngomong soal kebersihan pantai, saat di Clifton Beach ini saya sekali merasa tengsin ama bule. Jadi, pantai yang kita datengin ini sepertinya kaya pantai pribadi dari vila-vila yang ada di situ. Mengapa kami berpikiran demikian? Karena selain kami, tidak ada orang lain lagi yang main di pantai situ hahaha... Lumayan lah, rejeki, bisa main sepuasnya tanpa ada orang lain. Pas kita sedang main ombak, ada satu kotak stereofoam kaya bekas kotak makan gitu. Sepertinya kotak ini terbawa ombak, hingga akhirnya ngangkring di dekat kami. Tapi karena kebiasaan di Indo juga kalo ngeliat sampah di pantai cuek aja (ketawan deh gak peduli lingkungannya hahaha...) jadi ya saat itu saya juga cuek aja ngeliat ada si kotak itu. Hingga akhirnya ada sepasang bule lewat di depan kami, kemudian bule tersebut mengambil sampah kotak tersebut, dan melihat sini ke arah saya. Busyeeett... jangan-jangan saya lagi yang dikira nyampah disitu. Pengalaman berharga nih, lain kali mulailah peduli pada lingkungan. Kalau ada sampah, walaupun bukan sampah bekas kita, buanglah pada tempatnya hehehe... :p
Hari ke tiga kami di Cape Town akan segera berlalu. Hari yang sangat memuaskan. Semoga esok hari, kami bisa mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan terlupakan :D

No comments:

Post a Comment