Halooo... Ketemu lagi di postingan tentang Bohol bagian ke dua. Kalau kemarin saya bercerita tentang wisata laut di Bohol, kali ini saya akan membahas tentang wisata daratnya. Seperti sudah saya ceritakan sebelumnya, pantai di hotel tempat kami menginap ini bukan jenis pantai untuk berenang. Karena hampir seluruh pantai di penuhi oleh karang yang mati serta rumput laut. Oleh karena itu, agar tidak bosan selama di Bohol kami pun memutuskan untuk mengunjungi beberapa tempat yang menjadi daya tarik dari daerah Tagbilaran ini.
Pantainya memang gak bisa di pakai renang, tapi masih bisa di pakai foto :p |
Tidak seperti di Boracay yang sekali datang hanya untuk menikmati keindahan pantainya, di Bohol ini cukup banyak juga pilihan wisata daratnya. Cukup dengan tanya-tanya abah gugel, ada banyak travel agent yang menawarkan paket wisata selama di Bohol. Di hotel tempat kami menginap pun sebenarnya menawarkan berbagai paket perjalanan. Tapi sungguh sayang, harganya sangat tidak ramah kantong. Harga yang di tawarkan di hotel kira-kira 2-3 kali lipat dari harga travel agent di luaran. Dan tentu saja kami pun tidak mau menyia-nyiakan uang untuk paket yang sama dengan harga mahal.
Ok deh, tanpa basa-basi lagi, saya bahas tempat-tempat wisata yang kami kunjungi selama di Bohol yaa...
Man Made Forest
Man made forest ato kalo di terjemahkan ke bahasa Indonesia adalah hutan buatan manusia. Hutan ini berada di daerah Loboc Tagbilaran dan dipenuhi oleh pohon mahoni. Hutan ini terbentang sepanjang kurang lebih 2 km. Konon katanya hutan ini di buat oleh salah seorang gubernur tahun 1940an (lupa taun pastinya hehehe...). Hutan ini asalnya di buat sebagai penampung air untuk pengairan pertanian di daerah sekitarnya.
Man Made Forest |
Sebenarnya di hutan ini tidak ada aktivitas yang bisa kita lakukan sih. Jadi intinya kita cuma numpang lewat saja. Kalau mau berfoto-foto pun ya sebatas berhenti saja di pinggir jalan. Tapi harus ekstra hati-hati juga, karena kendaraan-kendaraan yang lewat sini umumnya berkecepatan tinggi. Tapi demi dokumentasi, kami rela curi-curi kesempatan untuk mengambil foto hehe...
Tarsier
Tarsier ini katanya sih...monyet terkecil yang cuma ada di daerah Tagbilaran ini. Hewan ini juga sudah nyaris punah. Kata tour guide nya sih kita akan di bawa ke penangkaran Tarsier. Agak kecewa juga, ternyata tempatnya gak seperti yang di bayangkan. Tempatnya mirip-mirip seperti man made forest juga, hanya saja tidak terlalu besar. Untuk masuk ke tempat itu kita di haruskan membayar tiket masuk yang kebetulan juga saya lupa berapa harganya hehehe...
Setelah membayar tiket masuk, kita harus melalui jalur yang sebagian berupa tangga-tangga. Dan ternyata hanya ada 4 Tarsier saja di tempat tersebut. Yang cukup mengecewakan juga, setiap Tarsier sudah ada 'pengasuhnya'. Jadi begitu kita masuk, 'pengasuhnya-pengasuhnya' ini langsung menunjukkan kepada kami dimana setiap Tarsier berada. Hmmm... jadi hilang deh rasa petualangannya hehehe...
Tapi bagaimanapun, ini adalah pengalaman yang menarik bagi kami untuk mengetahui hewan khas dari daerah yang kami kunjungi.
Yang tiga orang ada di foto ini bukan Tarsier nya yaaa hahaha.... |
Chocolate Hill
Chocolate Hill ini merupakan tujuan wisata utama daerah Bohol. Di Chocolate Hill ini terdapat banyak bukit-bukit kecil yang keseluruhannya di tumbuhi rumput. Dan ketika musim panas tiba, rumput-rumput ini akan mengering sehingga berwarna kecoklatan. Pada saat kami kesana, walaupun panas masih menyengat, namun rerumputannya sudah berwarna hijau. Mungkin seharusnya pada saat itu namanya di ganti menjadi green hill ya hehehe...
Untuk masuk ke daerah Chocolate Hill ini tentunya anda harus membayar tiket masuk lagi. Dan lagi-lagi saya lupa mencatat berapa harganya hehehe.. Setelah masuk daerah Chocolate Hill, kendaraan tidak bisa menunggu di dalam area, jadi tour guide kami hanya mengantarkan dan dia pun turun mencari tempat parkir. Di dalam area ini ada tangga yang akan membawa anda ke atas salah satu bukit, sehingga bagi yang ingin foto-foto bisa mendapatkan pemandangan yang lebih bagus. Tapi tentu saja membutuhkan energi lebih untuk bisa menjajal anak tangga hingga sampai ke puncak. Jadi lebih baik sedia minum sebelum naik hehehe...
Satu hal yang bikin saya amazing dari tempat ini adalah....kamar mandinya. Filipina ini mirip-mirip Indonesia, sulit mendapatkan toilet umum yang bersih. Tapi di tempat ini kaget juga saya, karena toilet-nya sangat bersih dan tidak berbau. Jadi buat saya yang sangat pemilih soal toilet, tempat ini mendapatkan satu nilai plus hehehe...
Untuk menikmati Chocolate Hill, tidak hanya dengan menaiki puncak bukit saja. Tapi juga terdapat banyak tempat yang menawarkan untuk mengelilingi daerah ini dengan menggunakan ATV. Tentu saja kami tertarik, karena ini juga akan jadi pengalaman pertama AL naik ATV selama 4 tahun umur hidupnya hehehe... Tidak sia-sia juga kami mengelilingi Chocolate Hill dengan ATV. Karena tidak hanya daerah perbukitan saja yang kami lewati, namun juga daerah perkampungan sekitarnya. Pengalaman yang menarik terutama bagi jika anda membawa anak-anak :D
Floating Restaurant
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Meskipun tak tau sudah jam berapa, tapi jam perut sudah berdering kencang hehehe... Tour guide pun membawa kami untuk makan. Namun bukan restoran biasa yang di tuju, melainkan floating restaurant. Floating restaurant ini merupakan tujuan wisata lain di Bohol. Jadi di daerah Loboc ini ada yang namanya Loboc river. Dan sungai ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menjadi atraksi wisata. Mereka menggunakan perahu rakit besar yang menawarkan makan buffet sambil menelusuri sungai. Jangan bayangkan sungai-sungai di Jakarta yang penuh sampah yaa hehehe... Di Loboc river ini, sungai nya bersih, walaupun airnya berwarna kehijauan. Pemandangan sekitarnya pun masih asri. Bikin adem mata yang melihatnya.
Selama menyusuri sungai kami pun menikmati hidangan yang tersedia sambil di iringi lagu dari seorang penyanyi dan iringan gitar. Dan pada satu titik, kapal kami pun merapat karena ada pertunjukkan tari tradisional dari masyarakat sekitar. Bila anda suka anda bisa memberikan sumbangan se ikhlasnya. Tapi saya rasa tarian dengan bambu ini sangat mirip dengan tarian yang ada di Indonesia. Tapi saya pun gak yakin juga apa nama tariannya.
Bohol Bee Farm
Bohol Bee Farm ini sebenarnya tidak masuk dalam itinerary yang di tawarkan travel agent kami. Tapi saya agak memaksa juga untuk datang ke tempat ini. Saya dapat info mengenai tempat ini dari berbagai referensi di internet. Banyak yang bilang makanan di tempat ini enak dan tempatnya bagus.
Karena hari itu sudah makan dan perut masih terlalu penuh untuk diisi makanan lagi, maka kami memutuskan hanya akan membeli es krim saja. Itu pun karena tour guide kami bilang bahwa es krim di tempat ini rasanya enak. Begitu kami memasuki tempat ini, bisa langsung disimpulkan bahwa tempat ini tidak hanya sebuah restoran, tetapi juga mereka menanam dan memproduksi sendiri semua makanan yang mereka jual di tempat ini. Sepanjang jalan masuk kanan kiri kami melihat aneka tanaman organik. Dan akhirnya kami pun menemukan toko kecil tempat mereka menjual aneka pernak-pernik dan juga makanan hasil produksi sendiri tentunya.
Kami memutuskan untuk membeli sebotol madu dan juga es krim. Sambil menikmati es krim yang memang sangat lezat, saya pun berkeliling area tersebut. Ternyata tempat itu juga ada penginapannya. Meskipun sederhana, tapi terlihat bersih dan nyaman. Lebih jauh ke dalam, saya iseng melihat ada restorannya juga. Sayang sekali perut sudah kenyang. Tapi saya niatkan esok hari harus juga mencicipi makanan di restorannya hehehe...
Pemandangan dari restoran Bee Farm |
Esok harinya setelah check out dari hotel, kami memutuskan untuk makan siang dulu di Bee Farm itu. Maklum saja, kami masih punya cukup waktu untuk makan siang sebelum jadwal pesawat tiba. Ternyata memang tidak sia-sia kami menyempatkan diri utuk datang lagi. Restoran di Bee Farm ini mempunyai pemandangan yang spektakuler. Selain itu semua makanan yang kami pesan pun rasanya luar biasa.
Dengan pengalaman ini, Bohol Bee Farm akan jadi salah satu tempat yang sangat saya rekomendasikan jika anda pergi ke Bohol. Makan nikmat, tempat bersih, pemandangan indah. Siapa juga yang bisa menolak? hehehe...
Alhamdulillah... Sungguh pengalaman jalan-jalan yang menyenangkan. Kami pun akhirnya kembali ke Manila dengan perasaan gembira. Semoga lain waktu kami diberikan kesempatan untuk menjelajah tempat lain yang indah-indah :D
Hai Mb, salam kenal. Saya Pipit, suami saya berencana akan study lanjut di Manila. Bisa saya minta alamat email mb Liza utk bertanya2 mengenai Manila. Thanks.
ReplyDeleteHalo mba Pipit, salam kenal juga. Silahkan kirimkan alamat email mba (yang pasti tidak akan saya publish). Nanti saya akan email mba Pipit :)
DeleteMasih tinggal di Afrika mba sampe skrang
ReplyDeleteHalo... Sayangnya saat ini saya sudah tidak lagi tinggal di Afrika Selatan :)
Delete