Masih seputaran jalan-jalan di Kota Kinabalu. Setelah cari-cari info melalui abah gugel, ternyata mayoritas traveller yang datang ke Kota Kinabalu pasti pergi menyebrang ke pulau-pulau yang berada di daerah Tunku Abdul Rahman Marine Park. Apaan tuh? Jadi Tunku Abdul Rahman Marine Park itu adalah kumpulan lima pulau yang kelestariannya dilindungi pemerintah Kota Kinabalu. Lima pulau tersebut terdiri dari Pulau Gaya, Pulau Manukan, Pulau Mamutik, Pulau Sapi dan Pulau Sulug.
Sebagai emak-emak sejati, tentunya saya harus cari info dulu mengenai travel agent yang bisa membawa kami menyebrang dengan aman sekaligus murah hehehe... Sebenarnya jika anda menginap di hotel yang berada di pusat kota Kota Kinabalu, anda bisa menyebrang melalui jetty yang berada di Waterfront, yaitu Jesselton Point. Namun karena kami sudah berada di Tanjung Aru, Shangri La's pun menyediakan travel agent untuk menyebrang, yaitu Star Marina. Harganya? Jika yang di bandingkan hanya harga naik speedboat untuk menyebrang, tentunya harga di Jesselton Point lebih murah. Tetapi jika saya hitung-hitung dengan ongkos taksi pp menuju dan dari Shangri La's ke Jesselton Point serta conservation fee, maka jatuhnya harga ternyata sama saja. Maka kami pun memilih berangkat dari Star Marina jetty, dan memutuskan akan mengunjungi dua pulau, yaitu Pulau Sapi dan Pulau Mamutik.
Ketika kami sampai di Star Marina, kami cukup tergoda juga dengan berbagai aktivitas olahrga laut yang mereka tawarkan. Namun sayang, semua pilihan tersebut tidak untuk anak dibawah 5 tahun. Sehingga kami pun hanya menyewa snorkel set untuk melihat indahnya dasar laut di pulau nanti.
Star Marina |
Jetty Star Marina |
Ready to go to Pulau Sapi |
Tujuan utama kami adalah Pulau Sapi. Perjalanan kami tempuh dengan speedboat kira-kira kurang lebih 15 menit saja. Dari kejauhan kami sudah melihat indahnya Pulau Sapi yang lokasinya sangat berdekatan dengan Pulau Gaya. Melihat air yang biru jernih dan ikan-ikan kecil yang berenang membuat kami sangat bersemangat.
Jetty Sapi Island |
Ikan-ikan yang menyambut kedatangan kami ;) |
Sesampainya di Pulau Sapi kami langsung di sambut oleh tour guide dari Shangri La's, namanya Osman. Orangnya sangat ramah, informatif serta menyambut setiap tamu dengan bahasa asal tamu tersebut. Dia memberikan banyak informasi dan arahan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan selama kami berada di Pulau Sapi. Seperti menunjukkan tempat makan, toilet, memberi tahu bahwa ada sejenis komodo di sekitar, ataupun kemungkinan di sengat ubur-ubur atau di gigit ikan. Setelah itu, kami pun di persilahkan untuk menyimpan barang di tikar yang telah di sediakan oleh pihak resort di bawah pohon besar yang sangat rindang. Waahh..benar-benar pelayanan ekstra, karena kami tidak membawa alas duduk sama sekali. Setelah kami pikir-pikir, ada bagusnya juga kami memilih Star Marina sebagai tempat keberangkatan kami, karena pada saat datang kami tidak lagi harus mengantri untuk biaya masuk dan pembayaran conservation fee, mendapatkan tour guide dan disediakan spot untuk duduk di tempat yang paling strategis. Dan itu semua kami dapatkan dengan harga yang sama dengan keberangkatan dari jetty lain. Sekali lagi ini bukan promosi loh...tapi saya sharing sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca yang berniat untuk pergi ke Pulau Sapi hehehe...
Gerbang masuk sekaligus tempat pembayaran conservation fee di Pulau Sapi |
He's Osman, our fiendly tour guide :) |
Begitu sampai di Pulau Sapi, kami tidak banyak membuang waktu dan langsung meluncur untuk ber snorkelling ria. Ini adalah pengalaman pertama kami melakukan snorkelling. Meskipun kami baru belajar dan beberapa kali hidung dan mulut kemasukan air laut, namun kami tetap excited. Kali ini kami benar-benar 'menyelam sambil minum air' hahahahaha.....;P
Nih anak gada takutnya sama air yang dalam, tapi malah geli sama ikan-ikan yang ngehampirin dia hahaha... |
Satu hal yang harus di catat jika lain kali berniat untuk pergi snorkelling. Membawa outdoor action camera adalah kewajiban!!! Tadinya kami memang niat membeli, tapi belum tau juga akan terpakai atau tidak nantinya. Tetapi sesampainya di Pulau Sapi, kami cukup menyesal juga karena tidak bisa mengambil foto keindahan dasar lautnya. Jadi kamera jenis ini akan menjadi nomor 1 di list must buy yang saya buat hahaha...
Di Pulau Sapi memang ada sebuah resto parasamanan. Tapi kami tidak mencicipi makanan di resto itu. Maklum sebagai emak-emak sejati, saya sudah bawa bekal untuk makan siang. Malam sebelumnya, saya sengaja memesan fish fillet dan french fries, saya juga bawa aneka snack dan minum tentunya hehehe... Lebih baik persiapan kan dari pada nantinya kelaparan hehehe... Dan ternyata bukan hanya saya saja loh yang bawa bekal makan siang, tamu-tamu lain pun sama-sama bawa bekal. Alhamdulillah saya jadi nggak ndeso sendiri hahahaha....
Sebagai pemberitahuan, bahwa foto-foto ini tidak saya edit yaaa...jadi apa yang terlihat di foto itu adalah pemandangan yang kami lihat aslinya. Dan memang di Pulau Sapi pemandangannya sangat-sangat indah. Satu hal yang membuat kami kecewa adalah kami harus segera pulang hehehe...
Sebenarnya kami sudah booked speedboat untuk mengunjungi satu pulau lagi, yaitu Pulau Mamutik. Tapi setelah snorkelling agak lama, AL mulai mengeluh kakinya sakit dan gatal. Osman, tour guide kami memeriksa kakinya AL, dan curiganya di kena sengatan ubur-ubur atau gigitan ikan. Kaki AL pun segera di semprotkan cairan cuka. Seharusnya sih rasa sakitnya langsung hilang. Tapi namanya anak-anak, entah karena masih sakit atau jadi agak trauma, dia malah terus menangis. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk melewatkan perjalanan ke Pulau Mamutik dan langsung kembali ke hotel. Sayang sih, tapi kasihan juga AL, takut kenapa-kenapa juga. Osman bilang, seharusnya langsung pulih. Tapi in case sakit tetap terasa atau AL menjadi demam, dia akan menghubungi staff hotel untuk mencarikan dokter. Oke lah...dengan penjelasan dari dia kami pun agak tenang...
Akhirnya dengan berat hati kami harus meninggalkan Pulau Sapi. Tapi bukan berarti liburan telah usai. Masih ada daftar things to do yang akan kami lakukan. Salah satunya wisata kuliner. Di postingan berikutnya saya akan posting mengenai makanan di Kota Kinabalu :)
No comments:
Post a Comment