Always Learn for Better Life: Manila Pada Pandangan Pertama

Sunday, 8 June 2014

Manila Pada Pandangan Pertama

Sudah tepat satu bulan kami menetap di Manila. Sejujurnya, belum banyak yang bisa kami ceritakan tentang kota ini. Tapi tidak ada salahnya kan jika 'melihat' manila secara sekilas dari pandangan kami yang masih newbie ini hehehe.... 

Biasanya pertanyaan yang sering ditanyakan oleh keluarga ataupun teman kami adalah "seperti apa sih Manila?, panas gak di Manila?, Bersih gak di Manila?, aman gak di Manila?". Meskipun kami belum tahu terlalu banyak mengenai seluk beluk Manila, namun sedikit banyak kami bisa bercerita tentang apa yang kami rasakan selama kami tinggal di Manila. 



Suhu Udara 
Hal pertama yang kami rasakan sejak kami sampai di Manila adalah panas. Yups...karena kami datang tepat pada saat puncak nya summer, maka panas yang kami rasakan disini sangat luar biasa. Sebelum kami ke Filipina, kami menetap di Afrika Selatan. Pada saat kami meninggalkan Afrika Selatan, cuacanya sedang dingin, karena sedang musim gugur yang hampir memasuki musim dingin. Tiba-tiba kami pindah ke Filipina yang sedang puncak nya summer dengan suhu maksimum di siang hari bisa mencapai 36 derajat celcius. Rasanya setiap keluar rumah kami sudah seperti kepiting rebus hehehe.... 

Kemacetan 
Saat kami di Afrika Selatan, kemacetan juga sering terjadi, tetapi tidak separah di Manila. Namun jika dibandingkan dengan kemacetan di Jakarta, kami masih lebih bersyukur. Karena kemacetan di Manila tidak separah di Jakarta. Yang menyebabkan kemacetan di Manila tidak separah di Jakarta adalah para pengemudi yang 'cenderung' lebih disiplin dibanding pengemudi di Jakarta serta di setiap persimpangan jalan SELALU diatur oleh traffic reinforcer. Apakah traffic reinforcer itu? Mungkin kalau di indonesia bisa disamakan dengan polisi lalu lintas ataupun dinas perhubungan. Hampir tidak ada persimpangan jalan yang tidak di jaga oleh traffic reinforcer. Sehingga meskipun kemacetan terjadi, namun bisa segera di atasi. Dan para pengemudi pun akan lebih enggan untuk melanggar lampu lalu lintas karena takut di tilang. 

Kebersihan dan polusi 
Jika di bandingkan dengan di Afrika Selatan, tentunya Manila lebih berpolusi. Tapi jika di bandingkan dengan Jakarta, Manila lebih kurang polusinya. Jarang di temukan kendaraan yang mengeluarkan polusi berlebihan dibandingkan dengan di Jakarta. Begitu pun dengan kebersihan. Jalanan di Manila lebih bersih jika dibandingkan dengan Jakarta. Hampir tidak ada sampah yang berserakan di pinggir jalan. Dengan keadaan kota yang 'tidak terlalu' kotor ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan taman kota untuk berolahraga maupun sekedar duduk bercengkrama, meskipun di tengah udara yang sangat panas hehehe.... 

Keamanan 
Hingga saat ini kami bisa mengatakan bahwa Manila adalah negara yang aman. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena hingga larut malam pun banyak orang yang masih berlalu lalang berjalan kaki tanpa harus memikirkan kriminalitas. Kami berpendapat, bahwa dimanapun kami berada, kejahatan akan selalu datang mengintai. Oleh karena itu meskipun selama ini kami merasa sangat aman, tidak ada salahnya untuk selalu berhati-hati 

Transportasi Umum 
Transportasi umum yang sudah kami coba selama ini adalah taksi dan bus BGC. Taksi sangat banyak berkeliaran di kota Manila. Taksi banyak di gunakan masyarakat karena tarif nya juga tidak terlalu mahal. Tarif buka pintu sebesar 40 Php untuk taksi umum dan 70Php untuk taksi bandara. Bahkan bisa dikatakan dibanding biaya makan, biaya taksi jauh lebih murah hehehe... Namun jangan berharap anda bisa dengan mudah mendapatkan taksi ketika peak hour (terutama jam pulang kantor). Meskipun di banding Jakarta kemacetan di Manila tidak terlalu parah, namun seringkali supir taksi disini menolak kita jika tujuan kita berada di daerah macet. Bahkan tidak jarang pula ketika kita sudah berada di taksi dan si supir menyadari bahwa arah tujuan kita macet, maka kita diminta untuk turun. Pada saat-saat seperti itu bisa dikatakan bahwa supir taksi disini seperti tidak butuh duit hehehe... Dan satu lagi...selalu siapkan uang pas untuk membayar ongkos taksi. Sangat jarang ada supir taksi yang mau memberikan uang kembalian. Pernah satu kali kami sudah pasrah dengan uang kembalian, namun tiba-tiba si supir taksi memanggil dan memberikan uang kembalian. Rasanya kami terharu dan langsung berpikir bahwa supir taksi tersebut adalah orang yang jujur hahahaha...(lebay...). 
Berhubung rumah saya berada di daerah Global City, maka terkadang untuk bepergian jarak dekat saya lebih nyaman menggunakan bis. Bis yang saya maksud bis khusus yang melayani rute di sekitar Global City saja. Nama bis nya BGC (Bonifacio Global City). Dan satu-satunya rute bis yang sudah saya coba hanyalah rute central, yang hanya mengelilingi daerah Global City tengahnya saja hehehe.... Tarif bis BCG central route merupakan flat tariff, jadi jauh dekat bayarnya sama saja. Tariffnya hanya sebesar 12Php. Cukup murah meriah kan?hehehe... 

Jalanan di Manila 
Jika anda berniat untuk menyetir kendaraan pribadi di Manila, maka bisa saya katakan bahwa anda akan menemui tantangan. Terutama jika anda menyetir di luar Makati ataupun Global City. Flyover, underpass terkadang bisa tiba-tiba muncul tanpa pemberitahuan. Selama ini kami hanya mengandalkan Google Maps sebagai tour guide kami. Dan kami masih sering menyasar. Terutama ketika kami berkendara di bawah flyover, dimana sinyal GPS dinyatakan hilang. 

Makanan 
Jika anda berkunjung ke Manila, tidak perlu khawatir sulit mendapatkan restoran. Karena kebanyakan restoran di Manila buka hingga larut malam, bahkan tidak sedikit yang buka 24 jam. Harga makanannya pun sangat bervariasi. Tergantung pintar-pintarnya anda memilih restoran. Satu-satunya yang harus di khawatirkan adalah makanan halal bagi muslim. Bisa dikatakan makanan halal agak sulit di temui, karena masyarakat Manila juga sangat menyukai hidangan babi. Tapi jika anda terdesak, anda bisa mendatangi restaurant dan menanyakan apakah menu mereka ada yang menyediakan makanan tanpa bahan dari babi. Biasanya mereka cukup jujur tentang ada atau tidaknya makanan di menu mereka yang tanpa bahan dasar babi. Namun jika lidah anda tidak bisa berpaling dari cita rasa Indonesia, di daerah Makati terdapat restoran-restoran yang menyajikan masakan Indonesia (lain kali akan saya bahas lebih lanjut mengenai keberadaannya hehehe....). Atau kalau lebih kepepet lagi, maka anda bisa menuju supermarket ataupun mini market terdekat. Karena biasanya Indomie goreng selalu dijual di supermarket ataupun minimarket terdekat (SM Supermarket, Rustan's, Seven Eleven). 

Jepang-isme 
Apaa lagi ada istilah Jepang-isme segala hahahaha.... Maksudnya saya ingin mengatakan bahwa warga Filipina ini sangat berkaitan erat dengan kebudayaan Jepang. Entah karena negaranya berbatasan langsung atau bagaimana, tetapi berbagai macam hal yang berkaitan dengan Jepang sangat terasa disini. Begitu banyak toko yang menjual berbagai produk Jepang serta restoran dengan cita rasa Jepang. Bahkan di setiap money changer, hanya ada dua mata uang yang diterima, yaitu USD dan Yen Jepang. Jadi buat yang berniat untuk ke Filipina, sebaiknya siapkan uang saku dalam tiga pilihan mata uang, yaitu Peso Philippine, US Dollar ataupun Yen Japan. 

Shopping Mania 
Selayaknya kebanyakan warga Jakarta, warga Manila pun sepertinya tidak ada lelahnya ketika akhir pekan tiba. Setelah menghabiskan waktu seminggu penuh untuk beraktivitas, maka di akhir minggu warga Manila akan menghabiskan waktunya di pusat-pusat perbelanjaan. Pusat-pusat perbelanjaan di Manila ada sangat banyak. Tetapi rasanya seperti tidak pernah cukup, semua tempat-tempat tersebut selalu di sesaki masyarakat Manila. Kami yang sudah lama tidak pernah berdesak-desakan di pusat perbelanjaan sepertinya sudah kehilangan tenaga, tidak sanggup untuk melihat banyaknya orang-orang berlalu lalang di didalam mall. Baru melihat jumlah orang nya saja rasanya saya sudah sangat lelah. Namun jika anda tipikal orang Jakarta yang biasa menghabiskan sabtu minggu di mall ataupun jalan-jalan ke Bandung, maka saya yakin anda akan betah untuk berada di Manila hehehe... 

Bangunan Tua vs gedung baru 
Jika anda berjalan-jalan di jantung nya kota Manila, Makati, maka anda akan melihat bahwa gedung-gedung disana di dominasi oleh gedung-gedung tua jaman kolonial. Terkesan tua dan usang. Namun jika anda bergerak ke daerah Global City, maka gedung-gedung yang terlihat akan tampak baru. Karena daerah ini merupakan daerah sentra bisnis yang baru dikembangkan. 

Secara garis besar, begitulah pandangan kami mengenai Manila. Mungkin jika kami sudah cukup lama berada di sini ada beberapa hal yang mengubah pandangan kami. Tapi setidaknya sebagai awal perkenalan dengan Manila, kami mendapat kesan yang cukup baik mengenai kota ini. 
Semua yang saya cantumkan pada postingan ini semata-mata merupakan pandangan dan pendapat kami, berdasarkan pengalaman pribadi kami semata. Semoga bisa memberikan bayangan bagi siapapun yang hendak datang ke Manila :) 

2 comments:

  1. Salam kenal.. adakah situs atau link untuk cari tempat tinggal long term (6 bulan) di manila? Oya kak, terima pertemananku di FB ya.. akun FB ku Yasmin Shabri (tulisan arab). Thanks...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal mba Yasmin. Di Manila ada banyak sekali agen yang menawarkan informasi mengenai tempat tinggal yang bisa disewa. Mba Yasmin bisa cari lewat google sesuai dengan nama daerah yang akan menjadi tempat tinggal. Karena tiap agen biasanya hanya menawarkan jasa informasi suatu daerah saja. Tempat tinggal yang populer disini sejenis apartemen, tetapi orang Manila menyebutnya dengan istilah condo. Kalau anda menyebut apartemen, maka orang manila akan mengasosiasikannya dengan sejenis tempat kost-kost an. Ada juga yang menyewa rumah, tetapi kalau di daerah Manila tentu harganya selangit. Kecuali jika daerah yang anda tuju tidak di pusat kota Manila. Good luck :)

      Delete