Always Learn for Better Life: Living in South Africa part 3 : Living Cost di South Africa

Wednesday 13 November 2013

Living in South Africa part 3 : Living Cost di South Africa

Setelah sebelumnya saya posting tentang jalan-jalan ke Cape Town, kali ini saya akan kembali ke postingan mengenai pengalaman hidup di Afrika Selatan. Tadinya saya mau fokus dulu membahas area wisata di Afrika Selatan ini, tapi ternyata ada request juga buat bahasan mengenai biaya hidup di Afrika Selatan. 
Ceritanya pada hari ini salah satu teman suami saya mendapatkan tawaran kerja di Johannesburg. Untuk mendapatkan info mengenai biaya hidup di Afrika Selatan ini beliau sepertinya gugling-gugling. Akhirnya beliau ini bilang pada suami saya bahwa dia secara tidak sengaja menemukan blog saya hehehehe.... Lalu suami saya pun request pada saya untuk membuat postingan mengenai biaya hidup, agar kedepannya jika ada orang Indonesia yang mendapatkan tawaran kerja di Afrika Selatan, bisa mendapatkan info mengenai biaya hidup di Afrika Selatan dari blog saya ini. Baiklah... kalau begitu saya pun akan mempending postingan jalan-jalan berikutnya, dan membuat postingan mengenai biaya hidup di Afrika Selatan terlebih dahulu.

Bicara mengenai biaya hidup di Afrika Selatan, tentunya jumlah yang dibutuhkan sangatlah relatif. Tergantung dari gaya hidup masing-masing juga. Saya tidak bisa mengatakan berapa tepatnya jumlah yang dibutuhkan oleh keluarga kami dalam sebulan, karena tergantung kebutuhan juga hehehe...Tapi pada postingan ini, saya akan memberikan gambaran secara garis besar mengenai biaya yang dikeluarkan  setiap bulan dan harga-harga beberapa jenis kebutuhan.


Akomodasi jangka menengah dan panjang
  • Lodge: Pilihan akomodasi di Afrika Selatan ini cukup beragam. Biasanya buat yang pertama kali datang ke South Afrika, lodge jadi pilihan utama. Lodge ini biasanya sejenis kost-kostan. Harga yang di tawarkan oleh lodge juga sangat bervariasi tapi yang kami ketahui yang sudah cukup nyaman kisaran harganya R5000 per bulan. Fasilitas yang ditawarkan biasanya kamar tidur dengan kamar mandi dalam. Dapur biasanya disediakan, namun untuk pemakaian bersama dengan penghuni lodge lain. Ada juga beberapa lodge yang punya dapur mini di dalam kamarnya, tapi tentunya harganya akan lebih mahal. Keunggulan tinggal di lodge ini adalah perabotan yang sudah di sediakan oleh lodge. Jadi begitu kita datang tidak perlu lagi memikirkan untuk beli kasur hehehe.... 
  • Apartemen: Sejujurnya saya kurang info mengenai akomodasi berupa apartemen. Tidak ada satu teman pun yang memilih tinggal di apartemen. Hal ini dikarenakan apartemen cenderung lebih kumuh kesannya. No offense, just my opinion hehehe... :p
  • Duplex: Duplex yah, bukan durex hahahaha... Tipe bangunan seperti ini yang paling populer dan banyak untuk di sewakan. Dan tentunya kami pun tinggal di bangunan tipe duplex ini hehehe... Duplex ini bisa dikatakan mini apartemen. Sejenis apartemen, tapi hanya hingga 3 lantai yang paling tinggi. Ukuran duplex juga biasanya tidak terlalu besar, 2 - 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur. Sangat sesuai untuk keluarga kecil seperti keluarga kami hehehe... Keunggulan dari jenis akomodasi ini adalah, biasanya kemanan lebih terjamin, karena area perumahan dijaga satpam 24 jam. Setahu saya, kisaran harga sewa duplex antara R5000 - R6000 per bulannya. Tapi beda lokasi beda harga juga yah... :)
  • Simplex: Kalau duplex adalah rumah bertingkat, maka simplex adalah rumah yang berdiri sendiri tanpa tetangga di atas rumah nya hehehe... Simplex biasanya ukuran rumahnya lebih besar, mulai dari 3 kamar ke atas. Tentunya harga sewanya pun lebih mahal karena memiliki halaman pribadi. 
Untuk memilih rumah yang akan kita sewa, sebaiknya faktor keamanan jadi hal yang utama. Rumah yang di kelilingi oleh kawat listrik menjadi hal yang wajib di Afrika Selatan. Tetapi jika kita memilih menyewa rumah yang berada di dalam perumahan akan lebih aman lagi. Untuk sekedar contoh, rumah yang kami sewa berada di kompleks real estate. Setiap penghuni diwajibkan untuk mendaftarkan sidik jari, karena akses keluar masuk gerbang utama menggunakan sidik jari. Sedangkan untuk akses keluar masuk gerbang rumah menggunakan remote. Selain itu setiap penghuni juga akan di beri kartu tanda penduduk yang menyatakan bahwa kita adalah penghuni komplek tersebut. Jika ada tamu yang akan berkunjung, maka tamu tersebut harus mendaftar dan menyerahkan id card kepada satpam yang kemudian ditukar dengan kartu akses masuk. Jika tamu menghilangkan kartu akses masuk, maka yang akan di denda adalah penghuni estate yang dituju. Sebelumnya satpam akan menelepon penghuni jika ada tamu yang akan berkunjung. Jika penghuni menyatakan mengenal tamunya, barulah diizinkan masuk. Jika tidak jangan berharap bisa masuk. Ketat juga sih aturannya, tapi jujur aja, kita juga jadi merasa nyaman tinggal di komplek rumah ini.  
Mayoritas sewa menyewa rumah dilakukan melalui agen. Ada juga sih pemilik langsung yang menangani sewa menyewa, hanya saja lebih banyak melalui agen. Rumah yang disewakan juga biasanya dalam keadaan kosong. Cukup jarang yang menyewakan rumah dengan furniture nya. Kalau pun ada harganya akan menjadi sangat mahal. Kompor biasanya sudah termasuk ke dalam barang yang disewakan dalam rumah. Karena kompor-kompor di sini biasanya terpasang menempel ke dinding. 
Buat yang mau cari info rumah yang di rental, berikut beberapa web yang biasa kami gunakan Private Property, Property24, Seeff.

Listrik dan air 
Air? Gratisan donk tentunya hehehe... Hebatnya lagi, disini air bisa diminum langsung dari keran air. Lumayan menghemat hahahaha.... Tapi untuk listrik, pengeluarannya jelas lebih besar kalau dibandingkan dengan yang di Indonesia. Disini semua alat pake listrik, termasuk kompor listrik dan air panas buat mandi juga listrik. Pengeluaran listrik jelas tergantung pemakaian yah. Biasanya biaya listrik di musim panas dan musim dingin juga berbeda. Musim dingin pemakaian listrik lebih banyak karena kita selalu mengandalkan air panas dan heater (pemanas ruangan). 
Peralatan rumah tangga yang rutin kami pakai adalah kompor, oven, kulkas, TV, mesin cuci dan air panas. Pada musim panas, rata-rata pemakaian kami kurang lebih R400-R500. Untuk musim dingin biasanya ada penambahan kira-kira R200. 

Transportasi 
Transportasi umum di Afrika Selatan bisa dibilang payah. Jadi memiliki ataupun menyewa kendaraan pribadi merupakan keharusan. Buat yang akan menyewa, ada beberapa perusahaan penyewaan kendaraan yang cukup terkenal dan terjamin, yaitu Avis, Tempest dan Budget. Tapi buat yang mencari mobil yang lebih murah lagi, biasanya ada penyewaan per-orangan. Harga yang ditawarkan lebih murah, tetapi jenis mobil yang disediakan biasanya mobil kecil. 
Untuk yang berniat membeli mobil, harga mobil disini lebih murah dibanding di Indonesia. Tapi harga bensinnya 2 kali lipat harga bensin di Indonesia hehehe.... Harga bensin sekelas premium di Indonesia rata-rata R12-R13. Kenapa tidak pasti? Karena harga bensin disini mengikuti harga minyak dunia. Hari ini R12 rand, besok pagi mungkin sudah R13, atau sebaliknya.
Buat yang ingin sedikit berpetualang, disini ada angkutan umum seperti minibus yang biasa di sebut taxi dan juga bis. Tapi sejujurnya saya tidak tahu rute dan biayanya karena tidak pernah. Ada juga taxi, namun disini biasa disebut cab. Cab disini tidak memakai argo, harga ditentukan oleh kemampuan menawar hehehe....biasanya untuk jarak yang pendek mereka mematok tarif R50. Kalau jaraknya jauh, mereka akan menghitung jarak dulu menggunakan GPS, baru deh tawar menawar harga per kilometer nya. 
Untuk yang mau naik kereta, disini ada juga kereta cepatnya, namanya Gautrain. Tapi harganya masih tergolong mahal, tidak seperti MRT di Singapore. Untuk rute dan biaya, bisa dilihat disini

Sekolah
Secara saat ini saya juga sedang sibuk cari sekolah buat AL, jadi saya lumayan tau nih biayanya. Tapi ini biaya buat pre school dan yang termasuk sekolah swasta. Kisarannya di harga R1500 - R2700. Kebetulan beberapa pre school ada yang tergabung dengan SD. Harga kisaran untuk SD biasanya tidak jauh dari kisaran harga pre school, bisanya sih malah lebih murah R100 - R200.

Belanja kebutuhan sehari-hari 
Sistem belanja yang saya terapkan disini adalah belanja mingguan. Disini kalau mau belanja  kebutuhan sehari-hari ya harus ke supermarket, gak ada tuh warung atau tukang sayur lewat hehehe... Karena kalau belanja nunggu suami ada waktu, ya jadinya tiap wiken kita baru belanja. Kalau belanja bulanan juga agak sulit, secara kulkas kita ukurannya gak terlalu besar, jadi gak masuk juga tuh sayur mayur dan daging-dagingan di kulkas kalau buat sebulan hehehe... Rata-rata dalam seminggu saya menghabiskan R600 - R900 untuk kebutuhan sehari-hari dan cemilan tentunya hehehe...

Susu bayi & anak 
Tidak semua harga di Afrika Selatan ini lebih mahal dari di Indo loh...buktinya harga susu ini jauh lebih murah dibanding harga di Indonesia. Harganya bisa setengah harga di Indonesia!!! Sementara ketika di Indonesia, kalau ada info obral susu, langsung pontang-panting mengejar diskonan. Alhamdulillah dengan jumlah uang yang sama, disini bisa beli dua kali lipatnya hehehe... Bagus kan, harga susu murah, tapi harga bensin di mahalin. Kalo di Indonesia kan bensin sepertinya lebih penting dari susu, jadi harganya pun mahal luar biasa hehehe.... 

Makan resto
Kadang bosen juga makan masakan rumah mulu. Jadi biasanya sabtu minggu kita makan di luar. Kalau untuk makanan sekelas fast food sekali makan untuk kita bertiga kurang lebih R80 - R120. Tapi kalau di resto sih bisa ampe R200. 

TV kabel & pulsa 
TV kabel sepertinya keharusan disini. Karena TV lokal pun ada nya di channel TV kabel. Untuk langganan TV kabel, ada bermacam-macam paketnya. Kami mengambil paket yang standar, sebulan kami harus membayar R275. 
Pulsa telepon disini termasuk mahal. Tapi sejujurnya juga saya hampir tidak pernah memperhatikan berapa harga yang harus kita bayar untuk menelepon per menitnya hehehe... Kalau untuk langganan BB sebulan harganya R55. Tapi beda provider beda harga yah. Kebetulan provider yang kami pakai adalah *TA.

Pakaian & sepatu 
Ini nih yang sering bikin jebol hahahaha..... Satu saran saya kalau mau belanja di Afrika Selatan. Jangan tergiur harga murah!!! Di Afrika Selatan, prinsip "ada harga ada barang" sangat bisa di terapkan. Beberapa kali kami membeli barang dengan harga murah selalu berakhir kecewa. Padahal selisih harga barang abal-abal dan yang jelas merk nya tidak jauh berbeda.

Rekreasi 
Ada bermacam-macam sarana rekreasi di Afrika Selatan ini. Mulai dari yang mahal, hingga yang gratisan. Untuk lebih jelasnya, lihat saja postingan saya mengenai Jalan-jalan di South Africa yaaa.....(hehehe... sambil promo :p)

Info mengenai biaya hidup selama di Afrika Selatan diatas hanyalah berdasarkan kebutuhan kami sekeluarga. Keluarga kami terdiri dari papap, mamam dan AL yang berumur 3 tahun dan baru mau masuk sekolah. Pengeluaran tiap orang pastinya berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan tebalnya dompet juga hahahaha... Mudah-mudahan info mengenai biaya hidup di Afrika Selatan dari keluarga kami bisa memberikan pedoman bagi siapapun yang membutuhkan ;)

No comments:

Post a Comment