Always Learn for Better Life: Jalan-jalan di South Africa Episode 1 : CAPE TOWN part 1

Monday 28 October 2013

Jalan-jalan di South Africa Episode 1 : CAPE TOWN part 1

Afrika Selatan sepertinya bukan salah satu negara tujuan wisata masyarakat Indonesia. Kebanyakan orang Indonesia kalau bicara tentang liburan ke luar negeri lebih memilih negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand atau bahkan negara-negara Eropa sekalian biar di foto nya lebih keren hehehe... Sepertinya belum ada orang-orang di sekitar saya yang merencanakan liburan khusus ke Afrika Selatan. Jadi sekarang saya akan membahas sedikit demi sedikit mengenai perjalanan  wisata saya selama di Afrika Selatan.  Semua yang saya tulis murni berdasarkan pengalaman saya dan keluarga pribadi.
Jika kita membicarakan wisata di Afrika Selatan, maka tempat yang pertama kali terbayang adalah Cape Town. Jujur saja, Cape Town bukanlah tempat wisata yang pertama kali kami kunjungi semenjak kami tinggal di Afrika Selatan. Kami sekeluarga baru mengunjungi Cape Town setelah satu tahun tinggal di Afrika Selatan. Dan jika kita membicarakan tentang Cape Town, maka akan buaaannnyyyaaaakkk sekali tempat yang wajib dikunjungi di kota tersebut. Oleh karena keterbatasan waktu, maka saya pun akan membagi bahasan mengenai Cape Town ini menjadi beberapa postingan. Tempat yang kami kunjungi selama kami di Cape Town akan saya bahas mendalam, sedalam pengetahuan saya mengenai tempat tersebut hehehehe... 

Karena kami tinggal di Centurion, Pretoria, maka jarak yang harus kami tempuh jika akan menuju Cape Town sangat jauh. Perjalanan menuju Cape Town dari Pretoria bisa ditempuh melalui jalur darat maupun udara. Jika kita menuju Cape Town dengan menggunakan kendaraan darat, maka jarak yang harus kita tempuh sekitar 1450 km atau kurang lebih 12-13 jam dengan menggunakan mobil. Hmmm..... buat kami yang salah satu anggota keluarganya masih dibawah 3 tahun saat itu, perjalanan menggunakan mobil ini bukanlah pilihan. Karena terbayang akan seperti apa cape nya ketika kita sampai nanti. Tapi jika menginginkan perjalanan yang sarat akan pengalaman berharga, mungkin ada baiknya juga mencoba pergi ke Cape Town dengan menggunakan mobil. Buat yang akan ke Cape Town dengan menggunakan mobil, jangan dibayangkan perjalanan akan seperti menempuh perjalanan antara jakarta - yogyakarta yah ehehehe... Karena jalanan disini lebar, mulus, sepanjang jalan bisa dikatakan seperti tol, nyaris tidak pernah macet dan kanan kiri jalan pun masih merupakan hamparan tanah yang sangat luas. Hanya pada daerah-daerah tertentu saja melewati yang merupakan perumahan penduduk. Salah seorang teman saya, walaupun memiliki anak batita, namun nekat menggunakan mobil menuju Cape Town. Perjalanan tersebut mereka tempuh selama 12 jam, dan beberapa kali di tilang karena over speed hahahaha.... Selama perjalanan juga tidak terlalu banyak tempat untuk beristirahat, jadi mereka membawa perlengkapan untuk bbq yang portable, dimana ketika lapar, mereka tinggal menepi dan bakar-bakaran di pinggir jalan hahahaha... Idenya lumayan juga buat seorang petualang :D 
Karena kami sekeluarga memilih untuk menggunakan jalur udara, sudah barang tentu kami searching-searching tiket murah dari jauh-jauh hari. Sebagai info, di Afrika Selatan ini ada beberapa maskapai low cost juga sama seperti di Indo, tapi buat kami, harga low cost nya juga kadang masih agak mahal hehehe.... Karena tekad kami menuju Cape Town sudah bulat, maka kami pun semakin intens nyari tiket murah. Ada dua maskapai yang terkenal murah, yaitu Kulula dan Mango. Akhirnya setelah membanding-bandingkan dan menghitung-hitung pilihan kami jatuh pada maskapai Mango
Pertama kali nih kita keluar kota menggunakan pesawat selama di Afrika Selatan hihihi... Namanya naik pesawat sama aja sih dimana-mana juga hihihi... tapi ada yang agak aneh juga. Secara maskapai yang kita gunakan ini maskapai murah juga, tentunya tidak ada makanan dan minuman gratis. Yang ada makanan dan minumannya dijual hehehe... Tapi hebatnya, kita bebas bawa makanan dan minuman sendiri dari luar. Biasanya kalau naik pesawat, botol minuman suka disita oleh petugas kan, lah ini setiap penumpang malah menenteng botol minuman masing-masing. Petugasnya juga gak ada tuh yang menegur sama sekali. Oalaaahh.... mana botol minuman saya sudah dibuang, tau gitu saya bekel juga ke pesawat, kan lumayan kalo haus gak usah beli hehehehe.... Saat di Indonesia sedang heboh-hebohnya kalo nanti di pesawat bisa wifi, di Afrika Selatan maskapai murah pun sudah menyediakan wifi di pesawat. Tapi yaa gada yang gratis, alias bayar hehehehe... 
Perjalanan dari O.R. Tambo menuju Cape Town kami tempuh kurang lebih 2 jam 15 menit. Dan akhirnya kami sampai juga di bandara internasional Cape Town :D :D :D 

Akomodasi 
Ruang tengah dan dapur The Hyde
Dapur beserta alat memasak yang sangat lengkap
Banyak sekali jenis penginapan di Cape Town ini. Mulai dari Hotel, apartment self catering hingga motel untuk backpacker. Kami menginap di The Hyde. Kalau dari namanya sih itu disebutnya boutique hotel. Tapi ternyata kamarnya seperti self catering apartment. Kami sekeluarga puas banget deh nginap di sana. Lokasinya di daerah Sea Point, Cape Town. Dari hotel tempat kami menginap, jarak menuju pantai kurang lebih 300 meter saja. Jangan membayangkan seperti di Anyer yang penginapannya langsung di bibir pantai yah... Sepertinya di Cape Town ini penginapan tidak di izin kan membuat bangunan di bibir pantai. Tapi ada juga sih beberapa daerah yang penginapan nya di pinggir pantai. Hanya saya untuk pusat kota Cape Town, mayoritas penginapan yang harus di seberang jalan dari pantai. Lokasi penginapan kami ini cukup strategis, karena berada di pusat kota dan juga jarak menuju salah satu mall ter oke di Cape Town, V&A Waterfront dapat ditempuh dalam waktu 5 menit saja. Tapi kalau sambil nyari parkir sih bisa ampe 15 menitan hehehe.... Oiya, ini bukan dalam rangka promo loh ya...cuma sharing pengalaman aja hehehehe.. :p
Banyak penginapan yang mempromosikan diri dengan menyebut bahwa di tempatnya memiliki view langsung ke Table Mountain. Kalo menurut saya sih, view menghadap Table Mountain jangan dianggap sebagai kelebihan dari suatu penginapan. Karena tuh gunung guedeee dan tinggi buangeeett jadi ya otomatis tuh muncung nya bisa keliatan dari berbagai arah. Jadi gambaran kasarnya Cape Town tuh kota yang berada di antara kaki gunung dan pinggir pantai.
Kamar mandi & toilet
Kamar tidur
Pada saat memilih penginapan, kita sengaja mencari yang ada dapurnya, dengan pikiran, takut nanti susah cari makan, jadi gampang bikin Indomie hahahaha... Maklum orang Indonesia, walaupun dah tinggal di luar negeri, tapi tetep aja andelannya Indomie hahaha... 
Untuk mencari penginapan, kami mengandalkan pencarian online tentunya. Buat yang membutuhkan, silahkan bisa coba cari disini.


Transportasi 
Seperti di kota lainnya di Afrika Selatan, transportasi umum di Cape Town benar-benar tidak bisa diandalkan. Ada sih sejenis angkot, tapi agak was-was juga kalo kita naik itu, soalnya mayoritas yang naik angkot disini adalah orang kulit hitam. Taksi disini juga ada, tapi jumlah nya tidak terlalu banyak. Jangan dibandingkan dengan jumlah taksi di Jakarta, yang sejauh mata memandang pasti taksi keliatan. Disini taksi biasanya harus kita telfon dulu agen nya, janjian dimana, baru deh dia nongol. Dan juga biaya taksi disini muahaalll... 
Karena tidak ada nya pilihan transportasi umum, maka kami pun memilih untuk rental mobil. Jujur saja, dibanding transportasi umum, menyewa kendaraan lebih banyak menjadi pilihan para turis. Mulai dari  mobil hatchback tanpa AC, tanpa power steering hingga mobil-mobil high class bisa jadi pilihan. Kalau memang berniat menyewa mobil, bisa di booking via online atau ketika sampai di bandara, ada terowongan bawah tanah, lalu diujungnya langsung deh berderet kantor-kantor penyewaan mobil, dan bisa langsung booking di tempat.
Rata-rata penyewaan mobil disini hitungannya per hari. mulai dari kurang lebih R300/hari sampai harga yang tak terhingga hehehe... Mayoritas penyewaan mobil disini proses pembayarannya menggunakan kartu kredit. Dari kartu kredit kita akan langsung dipotong uang sejumlah harga sewa per hari di kali jumlah hari PLUS deposit tentunya hehehe... Jangan lupa, Afrika Selatan ini bisa dibilang negara deposit. Karena apapun itu membutuhkan uang deposit hehehe... Kalau saya tidak salah, uang deposit yang di ambil dari kartu kredit kita sejumlah R5000. Jadi kalau limit kartu kreditnya hanya 5juta rupiah, ya tidak bisa dipakai, karena untuk depositnya saja sudah kurang hehehe... Ada juga tempat penyewaan yang tidak membutuhkan kartu kredit untuk transaksinya. Tapi biasanya harganya lebih mahal dan tetap dibutuhkan uang deposit yang malahan jumlah nya lebih besar.
Beberapa tempat rental mobil yang cukup terpercaya di Afrika Selatan antara lain Avis, Budget (transaksi pakai kartu kredit) dan Europcar (tanpa kartu kredit). Waktu itu sih kita pake nya Avis karena ini tempat rental paling gede dan paling banyak cabangnya di Afrika Selatan. Kita sih mikirnya simpel aja, gak mau ribet yang ampe ngerusak mood buat liburan hehehe.... Sekali lagi, ini bukan promosi loh,,,gak ada titipan sponsor disini hehehe....;p
Fungsi uang deposit pada saat kita sewa mobil, kalo kita sewa mobil, sistem nya pas diambil bensin full tank, kalo kembali, harus full tank lagi. Kalo gak full tank, ya nanti ada uang potongan di depositnya kita. Selain itu kalo kita nanti kena tilang, si perusahaan penyewa ini langsung potong uang deposit kita buat bayarin uang tilang nya (pengalaman pribadi kalo yang ini hahahaha...). Jadi gak ada deh istilahnya kita main mata sama pak polisi. Lagian kita ditilang juga biasanya bukan sama polantasnya, tapi sama kamera yang nongkrong di pinggir jalan buat mantau kecepatan semua kendaraan. Tiba-tiba di email ada aja pemberitahuan kalo kita di tilang hihihi.... 

Makanan 
Ini nih hal yang paling utama kita pikirin banget sejak awal. Dalam bayangan kita makanan di Cape Town mirip-mirip lah sama di Pretoria atau Johannesburg. Bahkan saking takut susah nya cari makan, kita bekel belasan Indomie buat ganjel perut hahahaha.... Ternyataaaa di Cape Town itu populasi masyarakat muslim nya paling gede se Afrika Selatan. Bahkan konon katanya masyarakat asli Cape Town itu turunan langsung dari syekh Yusuf yang asli Makasar Indonesia yang diasingkan pada zaman Belanda. Dan di Cape Town pun ada satu daerah yang namanya Macassar. Jadi gak heran deh pas nyampe sana banyak banget muslim-muslim yang fisiknya emang mirip banget sama orang Indonesia. Karena banyaknya muslim di Cape Town, jadi hampir semua restoran di Cape Town juga sudah berlogo halal. Bahkan beberapa restoran cepat saji yang di Pretoria tidak halal, ternyata di Cape Town halal. Alhamdulillah...kemana-mana makanan jadi gampang. Akhirnya tiap ke mall kita jajan mulu deh hahahaha....

Keamanan 
Kalau soal keamanan di Cape Town, jangan di bandingin sama di Pretoria atau Johannesburg deh. Jauuuuhhhh banget perbedaannya. Kalau di Pretoria atau Johannesburg semua rumah pasti dikelilingi pagar dan kawat listrik, sementara di Cape Town biasa aja selayaknya rumah normal. Bahkan banyak vila yang gak ada pagernya sama sekali. Cape Town ini memang jauh lebih aman kalau dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Afrika Selatan. Mungkin karena pariwisatanya sudah maju juga kali yah. Dan sebagai bukti amannya, tempat umum seperti mall atau restoran juga buka ampe malem banget. Yaa khas daerah wisata lah. Jadi kalaupun kita pulang malem, gak was-was. Karena jalanan juga masih ramai. Tapi ya seaman-amannya juga kriminalitas mah dimana-mana juga bakal ada aja yah. Jadi gak ada salahnya buat kita tetep waspada kan ;) 

Postingan episode 1 ini hanya memberi gambaran Cape Town secara umum aja. Di postingan berikutnya saya akan membahas soal daerah-daerah wisatanya lengkap dengan bukti penampakannya. Semoga bahasan kali ini tidak membosankan dan bisa bermanfaat bagi orang lain. C u in the next post :D

10 comments:

  1. bu lisa, sedia katering gak untuk hari sabtu dan minggu? lage kangen indo food heheh. saya tinggal di daerah midrand. salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf sekali, skr saya baru hijrah ke Philippine. Sepertinya kita tidak sempat bertemu secara langsung yaa, sayang sekali... Sudah pernah datang ke KBRI blm? Krn di Afsell WNl nya tidak begitu banyak, jadi satu sama lain pasti saling kenal. Dan kalau memang sedang kangen masakan indo, ada juga WNI yang berjualan makanan khas indo seperti baso, pempek, siomay, dll. Kalau berminat nanti saya kasih kontaknya :)

      Delete
    2. saya berminat bu....mohon share kontaknya. dan kira2 daerah mana?

      Delete
  2. oala bu,,,,cepet amat pindahnya. saya berminat sekali bu. bisa di share no kontaknya. :)

    ReplyDelete
  3. Mba... mau tnyaa donk... pcar aku org afsel.. rncna nya mw kunjungan ksna ktmu klwrga nya...sblm rncna mw nikah.. ini bakal jdi prtma kali ksna.. syrat2 kunjungan ksna apa ya.. abis bca d blog yg lain pda ga jelas... mkasiii :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Heni Dwi, jika anda berniat datang ke Afsel sebagai turis, anda hanya diharuskan apply visa turis saja. Syaratnya cukup mudah, hanya surat keterangan kerja dari kantor anda, tiket pp, tanda booking hotel (atau jika anda akan menginap di rumah seseorang yang anda kenal, maka orang tersebut harus memberikan surat keterangan undangan yang disertai alamat lengkap dan no telp serta pernyataan jaminan dari orang tersebut bahwa ia akan menjamin bahwa anda tidak akan mencari kerja selama di afsel), serta surat keterangan dari bank yang menyatakan 'keamanan' keuangan anda selama 3 bulan terakhir. Perlu di perhatikan, bahwa proses pengajuan visa ini membutuhkan waktu minimal 2 minggu. Jadi persiapkan waktu yang cukup untuk pengajuan visa ini.
      Sebagai tips, sebaiknya anda 'meminta bantuan' travel agent untuk pengajuan visa turis ini. Karena anda harus sudah mempunyai tiket pp ketika melakukan apply visa, sementara tidak ada jaminan bahwa anda akan berhasil mendapatkan visa. Sehingga jika anda mengajukan visa melalui travel agent, selain bisa menghemat waktu anda, juga bisa menghilangkan resiko tiket anda hangus karena visa yang belum jadi.
      Untuk lebih jelasnya, anda bisa datang langsung ke kedutaan Afsel di Jakarta di gedung GKBI. Semoga sukses :)

      Delete
  4. mbak kalau di bandingkan Pietermaritzburg, KwaZulu-Natal, keamanan dan transport lebih oke atau lebih down kalau di bandingkan dengan cape town ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe...sejujurnya saya juga blm pernah ke Pietermaritzburg. Tapi menurut saya pribadi, di kota manapun juga di Afsel transportasi umum memang agak sulit. Soal keamanan juga, tidak ada salahnya kalau kita selalu berhati-hati dan waspada. Good luck :)

      Delete